Masihlah Ingatkah 5 tahun waktu lalu seseorang artis masuk islam dari lubuk hati dan jiwa yang tanpa ada desakan dari siapa saja walawpun orang tuanya khatolik serta buddha sebab islam mengajarkan kecintaan dan hasrat tanpapaksaan, Raut wanita dalam photo itu serius. Terlihat tekun. Kepala berbalut kerudung, tertunduk. Mata terkunci ke bawah. Khusyuk. Tangan kanan menggenggam mic. Disodorkan ke bibir yang tampak tengah membaca.
Dia tidak sendiri. Di samping kanan, duduk perempuan paruh baya. Juga berkerudung. Wanita berkaca mata itu memaku pandangan ke arah kiri. Mencermati wanita muda di samping dengan lekat.
“Khataman Qur'an serta pengajian sebelumnya akad.. ” Demikianlah bunyi kalimat yang tercatat di samping kanan photo ke dua perempuan itu.
Dua perempuan dalam photo itu yaitu Dian Sastrowardoyo serta sang bunda, Dewi Parwati Setyorini. Dian tengah membaca Alquran sebelumnya akad nikah. “Mama saya yang Katolik benar benar supportif serta mensupport saya untuk khatamin Qur'an sebelumnya menikah.. ”
Gambar itu di ambil sebelumnya pernikahan Dian dengan Maulana Indraguna Sutowo pada 2010. Lalu diupload ke Instagram lewat account @therealdisastr pertengahan th. lantas.
Dian serta sang bunda memanglah lain agama. Pemeran Cinta dalam film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) ini mengambil keputusan masuk Islam. Mengucap Syahadat pada tahun 2006. Pas saat malam peringatan Isra Mi’raj.
Saat itu, nama Dian telah gemilang. Terkenal sebagai artis papan atas. Berhasil jadi pelakon film serta bintang iklan. Hingga ketentuan jadi mualaf jadi perhatian beberapa orang. Dikabarkan beragam media.
Perempuan kelahiran Jakarta, 16 Maret 1982, ini mengakui ketentuan masuk Islam datang dari jiwa. Tidak ada yang membujuk. Terlebih memaksa. “Dari hatiku sendiri, ” papar Dian waktu diwawancara satu media.
Tetapi, sistem mualaf itu perlu perjalanan panjang. Mungkin saja berikut yang ditiru oleh Dian dari sang bapak, Ariawan Sastrowardoyo. Dahulu, sang bapak juga mengembara mencari jati diri, sebelumnya pada akhirnya memeluk Buddha.
“Mungkin oleh sistem yang sama saat ini saya memeluk Islam. Sesaat mamaku tetaplah Katolik, ” tutur Dian.
Namun Dia meyakini, jadi mualaf tidaklah pilihan salah. Ketentuan ini benar. Serta dengarlah kebahagiaan Dian sesudah memeluk Islam.
“Perasaanku lega. Lantaran saya masuk Islam bukanlah lantaran popularitas. Yang bikin saya pilih Islam lantaran saya menginginkan berserah diri serta pasrah pada Allah. ”
Sebagai seseorang mualaf, Dian selalu belajar. Memperdalam pengetahuan Islam. Beragam buku dia lahap. Termasuk juga tuntunan salat. Diluar itu, dia juga ajukan pertanyaan pada orang yang lebih tahu mengenai Islam.
“Ada guru juga yang ngajarin, namun lebih banyak saya baca buku. ”
Mudah-mudahan artikel kabar ini berguna dan jadi bahan evaluasi untuk makin meningktkan iman dan taqwa amin yarobbal amin.