Kadang-kadang kesalahan tidak selamanya ada pada orang lain… Cerita ini yaitu satu tulisan dari seseorang wanita…
Suami saya ajukan surat cerai. Saat ia ajukan hal semacam ini, rasa-rasanya duniaku hancur. Pacaran sepanjang 2 tahun, pernikahan yang masuk umur yang ke-5, apakah cerita cinta saya bakal selesai di sini?
Saya mengaku saya tidaklah wanita yang prima. Belakangan ini saya kerap meremehkan tampilan saya. Menggunakan pakaian tidur dirumah, tak dandan saat pergi keluar tempat tinggal, bahkan juga berat tubuh saya kian lebih 100 kg. Ditambah lagi, saya tak mempunyai anak. Dia pernah berkata, apa pun yang kami alami, apakah kami bakal miliki anak atau tak, dia bakal tetaplah menyukai saya…
Apakah dia dipecat dari pekerjaannya? Apakah ia divonis penyakit keras? Sesungguhnya apa yang terjadi… Saya meneleponnya, tetapi ia mematikannya. Saya yg tidak dapat tidur semalaman, mendengar nada pintu yang terbuka pada pukul 6 pagi. Saya lari merasakan dia serta ajukan pertanyaan, " Anda mengapa? Apa yang berlangsung? Saya bakal tetaplah temanimu seumur hidup meskipun anda kehilangan pekerjaan maupun sakit. "
Suami saya menjawab dengan dingin, " Saya tak pulang tempo hari malam dengan harapan agar anda dapat pikirkan dengan baik apa yang bakal anda kerjakan sesudah kita bercerai. Pekerjaan saya baik-baik saja, saya juga tak sakit. Sejujurnya, Xiao Mei hamil. Saya ingin menikahinya serta bangun satu keluarga yang komplit untuk anak itu. "
Xiao Mei? Anak perempuan cantik yang barusan lulus kuliah itu? Tidakkah dia telah mempunyai pacar serta th. depan bakal menikah?
" Dia berpisah dengan pacarnya sesudah mereka lulus kuliah. Bagaimanapun juga, tampilan serta kecantikannya tak dapat dibanding denganmu. Bagaimanapun juga saya bakal tetaplah memberimu pertolongan keuangan. Anda tak bekerja. Bila saya tak membantumu anda bakal kehilangan bahkan juga hidupmu. "
Sesudah saya mendengar ini saya selekasnya menamparnya tanpa ada memikirkan panjang. Dia geram serta meninggalkan tempat tinggal waktu itu juga…
Sesudah peristiwa ini, saya berkunjung ke kantornya serta geram besar pada bln. selanjutnya. Dia yang geram membawa kami ke hadapan pengadilan. Pada akhirnya pengadilan mengambil keputusan agar saya memperoleh hak atas tempat tinggal yang sampai kini saya tinggali serta beberapa besar duit. Waktu hari di mana kami bercerai dengan cara resmi, saya sadar, kalau ia bakal kehilangan hal yang paling bernilai didalam hidupnya.
1 tahun sesudah peristiwa itu, saya memperoleh pekerjaan. Saya mengetahui seseorang pria baik yang lain. Saat saya mendengar berita mengenai bekas suami saya, saya memperoleh info kalau kantornya mempunyai permasalahan keuangan yang besar. Keluarganya juga tak serasi.
2 tahun lalu, saya menikah serta pada akhirnya hamil. Di saat kehamilan saya yang ke-5 bulan saat saya tengah belanja dengan suami saya, saya berpapasan dengan bekas suami saya.
Lihat perut saya yang besar, dia tunjukkan ekspresi muka yang kaget pada berwajah. Pada akhirnya saya juga tahu akhir dari kehidupan yang ia lakoni sesudah kami bercerai.
2 hari lalu, saya mendengar berita mengenai bekas suami saya serta istrinya yang berkelahi hebat. Anak yang mereka besarkan sampai kini nyatanya yaitu anak dari bekas pacarnya ketika kuliah dahulu. Pada akhirnya mereka bercerai lagi, sang wanita membawa pergi putranya bersama dengan tiap-tiap harta yang ada.
Sesungguhnya bukanlah saya yg tidak dapat hamil. Suami saya yang mandul. Sebelumnya kami bercerai, saya pernah menggunakan harta saya untuk melindungi harga dianya. 2 tahun sesudah kami bercerai, pada akhirnya saya temukan seseorang pria yang dapat tahu perasaan saya…