Ada momen tidak umum mewarnai Razia kendaraan yang ditangani oleh Satlantas Polres Empatlawang di pertigaan Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera jembatan Musi I.
Lantaran dalam operasi razia itu, 3 anggota Satlantas yang bertugas mendadak berlarian tidak tentu arah, sebentar setelah menilang salah seseorang pengemudi.
Ketiga Polisi itu lari kocar-kacir lantaran salah seseorang oknum pegawai Rumah Tahanan (Rutan) Tebingtinggi mengacungkan senjata api jenis pistol ke arah Satlantas yang saat itu tengah bertugas di tepi jalan negara.
Kian lebih satu puluh warga yang saat itu melintas di Jalinteng pernah berhenti serta penasaran saksikan peristiwa oknum petugas Rutan mengacungkan senjata akan mengejar tiga orang polisi yang berlarian.
Berdasar pada informasi yang ditulis dari Sripoku. com, apabila lebih dahulu peristiwa penodongan senjata pada anggota polisi bertugas di Satlantas ini, berawal dari pelaku Zakaria (48) warga Perumnas Tebingtinggi, yang bekerja sebagai petugas komandan regu jaga di Rutan Tebingtinggi mengurusi tilang anaknya di pos pinggir jembatan Musi I Tebingtinggi.
Lantaran anak pelaku lebih dahulu ditilang tidak menggunakan helm serta SIM diduga jumlah denda tilang yang cukup besar pelaku tidak terima serta melemparkan surat tilang ini dihadapan petugas.
Ke-2 pihak ini juga sempat adu mulut pada pelaku serta tiga orang polisi lalulintas Polres Empatlawang Bripda Putra, Bripka Hendri, Bripka Oto Jefri waktu itu bertugas.
Diduga merasa tidak terima serta jengkel, pelaku Zakaria kembali pada rutan Tebingtinggi yg tidak jauh dari tempat peristiwa mengambil pistol di isi lima butir amunisi karet keluaran PT Pindad.
Dia juga kembali mendatangi tempat sambil mengacungkan pistol kearah tiga orang polisi itu.
Kontan saja tiga anggota polantas ini berlarian ke beberapa arah bahkan sempat juga melompati pagar beton di pinggir Jalinteng untuk menyelamatkan diri. Walaupun sebenarnya senjata itu belum pernah berbunyi, baru cuma ditodongkan saja.
Saat ini persoalan penodongan senjata ke petugas satlantas itu masih dalam penyelidikan.