Senin, 07 November 2016

Sesudah 2 Tahun Berduka Lantaran Kepergiannya, Tanpa Sengaja Aku Melihatnya, Ternyata... #MerindingBacanya

Saya serta Kevin tumbuh berbarengan mulai sejak kecil. Kami juga satu kuliah serta automatis, kami jadi sepasang kekasih. Demikian kami lulus, kami mengambil keputusan untuk menikah. Tak ada rumah, mobil juga tak ada, terlebih tabungan, namun kami berusaha keras untuk hidup.

Kami memikirkan untuk tunda mempunyai anak, buat hidup saja pas banget terlebih ada anak. Namun tahun ke-5 pernikahan kami, ekonomi keluarga kami alami penambahan cepat! Kami mampu beli rumah, mobil, serta lain sebagainya. Namun, mendadak datang satu berita, suamiku alami kecelakan maut.


Kecelakaan mobil itu mengambil nyawa suamiku... Saya pingsan saat dengar berita ini. Waktu saya sadar, saya berjumpa dengan orangtua suamiku yang datang dari desa. Nyatanya, upacara pemakaman telah usai dikerjakan, saya bahkan juga tak pernah memandangnya untuk paling akhir kalinya.

Keadaanku lemas, saya juga pergi ke dokter untuk memeriksakan kesehatanku, nyatanya saya hamil 2 bln.. Anak dalam kandunganku yaitu hasil dari cinta kami berdua, karenanya, saya berjuang keras untuk melahirkan serta membesarkannya sebagai bukti cintaku padanya!

Namun orangtua Kevin, suamiku tak sepakat! Mereka memintaku untuk lakukan aborsi. Argumen mereka tidak dapat kuterima. Mereka berkata bila saya masihlah sangat muda untuk menjaga seseorang anak. Tetapi, saya tetaplah bersikeras untuk melahirkan anak ini. Satu tahun lalu, saya memperoleh berita bila orangtua suamiku telah geser serta mulai sejak waktu itu, saya tak pernah bisa menghubungi mereka kembali.

2 tahun pun berlalu, saya bekerja di kota lain. Managerku, Hendra, begitu suka pada pekerjaanku serta dia iba dengan kisahku 2 tahun ini. Dia yaitu seseorang pria yang tangguh serta saya sebagai seseorang janda yang masihlah membutuhkan pria untuk dihandalkan, pada akhirnya saya terima cintanya.

Hari itu, saya serta Hendra berjalan-jalan jalan di kota serta ketika itu, saya lihat muka yang begitu tak asing! Muka itu seperti begitu kukenal, nyatanya dia suamiku yang telah wafat! Saya Shock! Tidak paham mesti geram atau tak! Saya lihat seseorang wanita muda keluar dari ruangan ubah serta dengan senyuman manisnya dia berkata ke pria itu, Kevin, " Suamiku, pakaian ini bagus tidak? "

Wanita ini yaitu rekan kuliah kami berdua! Dia wanita kaya raya serta begitu terhormat di daerah ini. Di titik itu, saya sadar! Dia tak mati lantaran kecelakaan! Dia serta orangtuanya berniat membuangku yang miskin ini serta menikah dengan wanita kaya untuk hartanya! Hatiku hancur, geram, tetapi tidak berdaya.

Mereka mengerti keberadaanku. Dia merangkul tangan Kevin sembari menghina, " Oh nyatanya elu disini juga? Bagaimana kehidupanmu sesudah bercerai? ".

Apa!? Saya bercerai!? Saya jawab, " Kevin serta saya sekalipun tak bercerai! Putra kami telah berumur 2 tahun saat ini, saat dia tidak kasih tahu elu? " Saya juga gandeng tangan managerku serta pergi dari situ secepat mungkin saja.

Esoknya, Kevin mencariku. Dia memberiku duit 10 juta serta ajukan perceraian. Di depan Hendra, manager serta calon suamiku, saya koyak check seharga 10 juta itu serta dengan suka hati saya segera pergi lakukan perceraian dengannya.

Tak lama kemudian, berita burung datang ke telingaku. Perusahaan yang dia buka bangkrut serta dia bercerai lagi. Saat pihak keluarga dari selingkuhannya tahu kebenarannya, mereka mengambil keputusan jalinan mereka. Saat ini hidupku bahagia berbarengan anakku serta Hendra, managerku yang baik hati.