Jumat, 24 Februari 2017

Ayahku Memaksaku Menikah dengan Pria Tua Botak Demi Uang, Namun Apa yang Pria Itu Lakukan, Membuatku Tidak Bisa Meninggalkannya...

Saat saya kecil, ke dua orang tuaku begitu baik serta akur, mereka berdua berjuang untuk membangun satu perusahaan bersama-sama. Lantaran perjuangan merekalah, hidupku tahun demi tahun jadi makin baik. Ada pepatah menyampaikan pria bila jadi kaya jadi bakal jadi jahat, saya begitu meyakini hal semacam ini. Lantaran sesudah keadaan keluarga kami makin baik, ayahku malah berselingkuh.


Saat itu saya masih 1 SMP, orang tuaku sehari-hari berkelahi, saya cuma dapat bersembunyi didalam kamar, pastinya hal semacam ini begitu memengaruhi perkembanganku. Hingga satu hari, ayah pada akhirnya memukul mamaku serta ibu kabur dari tempat tinggal. Siapa kira itu yaitu perpisahan mereka, ibu bunuh diri dengan melompat dari jembatan. Awalannya saya fikir ayah bakal berubah lantaran ibu tidak ada, namun sayangnya sekalipun tak..

Beberapa minggu ibu wafat, ayah membawa selingkuhannya pulang ke tempat tinggal. Wanita itu masihlah begitu muda serta tengah hamil, hingga saat ini saya belum pernah memanggilnya. Mulai sejak dia masuk kedalam rumahku, hubunganku dengan ayahku juga jadi jelek. Ayah juga cuma perduli pada istri baru serta anak barunya.

Saya begitu membenci ayah, namun dia terlebih menjodohkanku dengan bos dari satu perusahaan cuma agar perusahaan mereka serta perusahaan ayah dapat bekerja bersama. Pria itu telah 40 tahun serta botak, perutnya buncit serta saya sekalipun tidak mau menikahinya. Namun papaku tak pernah menyerah serta selalu memberikanku pada keluarga mereka untuk menikah.

Pada akhirnya saya juga menyerah, saya menikah dengan pria tua botak itu. Siapa kira nyatanya keluarga mereka begitu baik terhadapku. Suamiku bakal menyayangiku seperti anaknya sendiri, sehari-hari dia demikian memerhatikanku serta mencintaiku, saya begitu terharu. Perlahan-lahan saya juga menyukai serta menerimanya.

Hingga pada akhirnya perusahaan ayah ingin meminta pertolongan serta bekerja sama juga dengan perusahaan suamiku untuk keuntungan ayah. Saya menampik, saya katakan suamiku untuk idak lakukan hal semacam itu.